Memahami Struktur Direktori Linux
Jika kamu baru mengenal Linux, melihat struktur direktori Linux terasa seperti masuk ke hutan belantara. Tapi jangan khawatir, kita akan menjelajahi “hutan” ini bersama sambil memberikan perumpamaan dan jokes agar kamu lebih mudah memahaminya. Yuk, kita mulai!
1. Root Directory /
: Pondasi Rumah
Perumpamaan: Root adalah pondasi rumahmu. Semua yang ada di Linux dimulai dari sini. Kalau pondasi ini hilang, rumahmu (atau sistem operasi) runtuh.
NOTEKalau root directory bisa ngomong, dia pasti bilang : “Aku adalah awal dan akhir, tanpa aku, kamu hanyalah sekumpulan file tak berguna.”
2. /home
: Kamar Pribadi Penghuni Rumah
Perumpamaan: Direktori /home
adalah kamar tidurmu. Semua barang pribadi seperti foto, dokumen, dan playlist Spotify tersimpan di sini. Setiap user punya kamarnya sendiri, seperti /home/dani
.
NOTE“Setiap pengguna punya kamar sendiri di /home, biar nggak keganggu sama yang lain.”
3. /etc
: Ruang Kerja Ayah dengan Semua Dokumen Penting
Perumpamaan: Ini adalah ruang kerja di rumah, tempat semua file konfigurasi penting disimpan. Kalau file di sini berantakan, rumah bakal kacau.
NOTEKalau kamu mau mengubah settingan sistem, cari aja di /etc, dijamin ketemu!
4. /var
: Gudang Penyimpanan yang Sering Penuh
Perumpamaan: Bayangkan gudang di rumahmu tempat semua log dan barang bekas disimpan. /var
sering penuh karena log-log yang nggak pernah dibersihkan.
NOTEIngin menyimpan data yang sering berubah? Simpan di /var
5. /bin
dan /sbin
: Peralatan sistem
/bin
: Ruangan ini berisi alat-alat yang sering kamu gunakan sehari-hari, seperti obeng, palu, atau pisau. Di sini kamu akan menemukan perintah-perintah dasar Linux yang sering digunakan, seperti ls, cd, dan mkdir
/sbin
: Ini seperti ruang kontrol rumahmu, tempat kamu mengontrol sistem secara keseluruhan. Di sini terdapat perintah-perintah administratif yang hanya bisa dijalankan oleh pengguna root.
NOTEMau jadi Sysadmin? Kuasai perintah-perintah di /bin dan /sbin
6. /usr
: Ruang Tamu yang Teratur
Perumpamaan: Ruang tamu adalah tempat semua barang “umum” diletakkan, seperti aplikasi atau program yang sering digunakan bersama.
NOTEMau belajar Linux? Baca bukunya di /usr!
7. /dev
: Kotak Peralatan untuk Teknisi
Perumpamaan: Di sinilah kamu menemukan semua alat untuk “memperbaiki” rumah, seperti perangkat keras virtual (hard drive, USB, dll).
NOTEKalau kamu mau ngotak-ngatik hardware, hati-hati ya, jangan sampai salah sambung di /dev
8. /tmp
: Tempat Nongkrong Sementara
Perumpamaan: Bayangkan ini seperti meja makan yang dipakai untuk sementara. Semua barang di sini akan hilang setelah beberapa waktu.
NOTEButuh tempat nyimpan file sementara? Simpan aja di
/tmp
9. /opt
: Ruangan Khusus untuk Barang Unik
Perumpamaan: Ini adalah ruangan khusus untuk barang-barang aneh yang nggak punya tempat lain, seperti aplikasi yang nggak standar.
NOTEMau main game? Cari game-nya di /opt
10. /boot
: Kotak Kunci Mobil
Perumpamaan: Kalau rumah punya garasi, maka /boot
adalah tempat menyimpan kunci mobil. Di sini tersimpan file penting untuk memulai sistem.
NOTEKalau /boot rusak, ya sama kayak mobil mogok, nggak bisa jalan kemana-mana
11. /lib
dan /lib64
: Lemari Bumbu Dapur
Perumpamaan: Direktori ini adalah tempat menyimpan “bumbu” yang dibutuhkan oleh program. Tanpa library di sini, program nggak akan bisa berjalan.
NOTEKalau programmu error, mungkin library-nya kurang lengkap di /lib
12. /media
dan /mnt
: Terminal Bus Barang
Perumpamaan: Ini adalah tempat sementara untuk perangkat seperti USB, CD, atau drive eksternal yang dicolokkan ke komputer.
NOTEUSB: ‘Aku mau numpang di
/media
dulu, tapi jangan lupa eject aku sebelum pergi!
13. /proc
: Buku Catatan Harian Sistem
Perumpamaan: Semua yang terjadi di sistem dicatat di sini, seperti proses yang sedang berjalan atau status perangkat keras.
NOTEMau tahu kondisi sistemmu? Cek aja di /proc
14. /sys
: Buku Manual Perangkat Keras
Perumpamaan: Kalau kamu mau tahu cara kerja perangkat kerasmu, /sys
adalah buku manualnya.
NOTEKomputer bilang: ‘Kalau mau tahu cara kerja aku, baca aja di
/sys
. Tapi hati-hati, bahasanya teknis banget!
15. /srv
: Toko Online Linux
Perumpamaan: Direktori ini seperti toko tempat kamu menyimpan data untuk website atau layanan lainnya yang dijalankan di servermu.
Humor: “File di /srv
bilang: ‘Aku nggak hanya melayani, aku juga terlihat keren saat melakukannya!’”
NOTEMau bikin server? Simpan datanya di
/srv
Kesimpulan:
Struktur direktori Linux mungkin terlihat rumit pada awalnya, tetapi dengan memahami perannya masing-masing, kamu akan melihat betapa logis dan terorganisirnya sistem ini. Sama seperti rumah, setiap ruangan memiliki fungsi uniknya.
Jika ada satu hal yang bisa dipelajari: Jangan main-main dengan file di /etc
, /boot
, atau /lib
, kecuali kamu siap jadi “arsitek” rumah Linux-mu yang baru. 😄
Bagaimana, sudah lebih paham? Yuk, eksplorasi Linux-mu tanpa rasa takut!